Jalan Rusak dan Macet, Aktivitas Truk Galian C di Serang Baru Diprotes Warga

Kemacetan akibat aktivitas armada truk jenis HD (High Dump) pengangkut material galian C dari Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat arah Serang Baru atau arah sebaliknya, Minggu (15/10) malam.
Kemacetan akibat aktivitas armada truk jenis HD (High Dump) pengangkut material galian C dari Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat arah Serang Baru atau arah sebaliknya, Minggu (15/10) malam.

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Adanya galian C di wilayah Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru diduga menjadi pemicu kemacetan dan rusaknya jalan umum di lingkungan setempat.

Sejumlah warga mengatakan armada truk jenis HD (High Dump) pengangkut material galian tersebut kerap membuat lalu lintas dari Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat arah Serang Baru atau arah sebaliknya, macet dan semrawut.

Bacaan Lainnya

Kondisi ini juga mengakibatkan ruas jalan tersebut rusak dan berlubang. “Ya memang ini harus disikapi dan dicarikan solusi, dan apa benar galian C itu juga sudah ada izinnya,” kata Soleh (46) warga Kecamatan Serang Baru yang melintasi jalur tersebut, Minggu (15/10) malam.

Sementara itu warga pemilik warung dan penjual bensin yang minta namanya tidak disebutkan di media mengatakan selain menimbulkan kemacetan dan membuat jalan rusak, aktivitas armada truk jenis HD (High Dump) pengangkut material galian C juga membuat jalanan licin saat hujan dan berdebu saat kemarau.

“Bukan cuma bikin jalan rusak dan macet, tetapi kita juga khawatir kalau hujan akan membuat ruas jalan licin dan membahayakan pemakai kendaraan khususnya sepeda motor,” ucapnya.

Dia menyebutkan bahwa seharusnya ada aturan bahwa setiap pengerjaan proyek semua material harus rapi, tidak boleh tumpah di jalan, tidak menimbulkan kemacetan apalagi membuat jalanan rusak.

“Setiap hari dari buka sampai warung tutup selalu ramai Truk. Motor, mobil, truk, sepeda semuanya lewat sini. Jadi sering macet,” imbuhnya.

Ia pun meminta agar Pemerintah Daerah, Camat atau Kepala Desa ikut bertanggung jawab atas kondisi tersebut. “Jangan sampai gara-gara ada galian itu membahayakan pengguna jalan dan merugikan kami, warga sekitar,” ucapnya. (BC)

Pos terkait